Penelusuran

Selamat Datang

Terima Kasih telah masuk ke Blog berbagi ini. Semoga isi blog ini dapat berguna bagi kita bersama . Aamiin...... ( By Erna Widayati )

Selasa, 07 Februari 2023

Microsoft Excel

Microsoft Excel adalah program perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mengolah dan menghitung data yang bersifat numerik (angka). Pengolahan data dilakukan menggunakan rumus dalam lembar spreadsheet. Bentuk lembar kerja di Microsoft Excel berbeda dengan yang ada di Microsoft Word

Selain itu, microsoft excel juga memiliki manfaat dan fungsi yang baik untuk statistik karena memiliki fitur analysis toolpak. Adapun fungsi-fungsi yang disediakan pada tools Analysis ToolPak antara lain: Anova: Penggunaan fungsi ini bergantung pada jumlah faktor dan sampel yang anda miliki berdasarkan populasi yang ingin anda uji, 

lalu ada Correlation dan Covariance :kedua tools ini dapat digunakan untuk melihat hubungan antar variabel, Descriptive Statistic: untuk melihat tendensi sentral dan variabilitas data anda, Exponential Smoothing, F-Test Two Sample of Variances, Fourier Analysis, Histogram, Moving Average, Random Number Generation, Rank and Percentile, Regression, Sampling, t-Test, dan z-Test.

Dengan microsoft excel dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas penggunanya. Semakin efisien pekerjaan kamu, tugas-tugas yang lebih cepat, dan proyek akan cepat selesai, sehingga memungkinkan kamu untuk menyediakan layanan yang lebih baik dan lebih bisa bersaing di lini bisnis. Excel adalah salah satu tools vital untuk mempercepat produktivitas dan memungkinkan pekerjaan lebih efisien ketika berhadapan dengan sejumlah besar data dan perhitungan. Ketika kamu memahami excel pada tingkat yang lebih atau advanced, kamu akan memiliki kemudahan untuk menyelesaikan tugas dan menganalisis data kamu yang lebih cepat juga.

Microsoft Excel kita bisa dengan cepat membuat berbagai visualisasi data, dari tabel dan matriks ke line chart, pie chart, bar chart, radar, maps dan masih banyak lagi. Untuk setiap visualisasi yang ingin kita buat, kita memulai pada lembar Power View dengan membuat tabel, yang kemudian kita dengan mudah mengonversi ke visualisasi lain, untuk menemukan yang terbaik mengilustrasikan data kita. Salah satu contoh kita dapat memvisualisasikan dengan peta di Power View menggunakan petak peta Bing, jadi kita dapat memperbesar, memperkecil dan menggerakkan seperti pada peta Bing lainnya. Menambahkan lokasi dan bidang meletakkan titik pada peta.

Rumus Excel

Berikut adalah 20 rumus Excel yang cukup sering dipakai.

1. SUM

SUM adalah rumus Excel yang digunakan untuk menjumlahkan angka pada sel-sel tertentu. Contohnya jika Anda ingin menjumlahkan angka pada sel A2 sampai sel A10 maka rumus yang digunakan adalah: =SUM(A2:A6)

2. MAX dan MIN

MAX dan MIN adalah rumus Excel yang digunakan untuk mencari angka tertinggi atau terendah di dalam deretan sel yang berisi angka. Contohnya jika Anda ingin mencari nilai tertinggi dan terendah dari hasil penjualan bulan Januari 2020 - Januari 2021, masukkan hasil penjualan data pada 1 sel deret ke bawah atau ke samping (misal sel A2 sampai sel A13). Lalu Anda bisa menggunakan rumus: Terbesar: =MAX(A2:A13) Terkecil: =MIN(A2:A13)

3. AVERAGE

Rumus Excel AVERAGE berfungsi untuk menghitung rata-rata angka pada beberapa jumlah sel. Contohnya, Anda sedang mencari rata-rata nilai mata kuliah yang ada pada sel A2 hingga A20, Anda bisa menggunakan rumus: =AVERAGE(A2:A20)

4. COUNT

Rumus COUNT pada Excel berfungsi untuk menghitung jumlah sel yang berisi angka. Contohnya adalah data pada sel A1 sampai sel M1 terdapat data angka dan data huruf. Untuk menghitung jumlah sel yang berisi angka maka Anda bisa menggunakan rumus ini: =COUNT(A1:M1)

5. COUNTA

Hampir sama dengan COUNT, rumus Excel COUNTA digunakan bukan hanya menghitung jumlah sel yang berisi angka, tetapi juga sel berisi apapun. Sehingga Anda bisa menghitung jumlah sel yang tidak kosong. Contohnya, Anda memiliki data angka dan juga kata pada sel A1 sampai dengan sel P1. Di antara sel tersebut terdapat beberapa sel yang kosong. Untuk menghitung jumlah sel yang berisi data, Anda bisa menggunakan rumus Excel: =COUNTA(A1:P1)

6. TRIM

Rumus Excel TRIM berguna untuk menghapus spasi yang berlebih pada kalimat yang ada di sel. Rumus ini hanya bisa diaplikasikan pada satu sel saja. Contoh rumusnya adalah: =TRIM(A3)

7. IF

Rumus IF merupakan rumus Excel yang digunakan untuk memainkan logika tertentu. Rumus ini memang cukup kompleks untuk digunakan. Biasanya rumus ini digunakan untuk menganalisis data benar/salah dan lulus/tidak lulus. Contohnya jika Anda ingin mendapatkan data mahasiswa yang lulus dan yang mengulang sesuai dengan nilai rata-rata yang ditentukan, Anda bisa menggunakan rumus logika ini: =IF(A2>75;"LULUS";"MENGULANG")

8. AND

Rumus Excel AND digunakan untuk menentukan benar (TRUE) atau salah (FALSE) pada data yang ada di sel menggunakan rumus logika. Contohnya saat Anda ingin mencari tahu "apakah nilai A1 lebih dari 75 dan kurang dari 100?" maka bisa menggunakan rumus ini. Jika data pada sel memenuhi kriteria maka akan muncul hasil dengan tulisan TRUE begitu sebaliknya. Rumusnya adalah: =AND(A1>75;A1<100)

9. OR

Hampir sama dengan rumus AND, rumus OR juga berfungsi untuk menentukan salah atau benarnya data yang ada di sel. Bedanya, rumus AND harus memenuhi semua kriteria yang ada di rumus logika, sedangkan rumus OR boleh memenuhi salah satu kriteria rumus logika. Contohnya jika Anda memiliki data angka, dan ingin mencari tahu "apakah nilai A1 kurang dari 60 atau lebih dari 90?". Jika memenuhi salah satunya maka akan muncul hasil TRUE. Begini rumusnya: OR(A1<60;A1.90)

10. NOT

Rumus Excel NOT adalah kebalikan dari rumus AND dan OR. Karena rumus ini akan memunculkan jawaban TRUE pada data yang tidak masuk kriteria. Contohnya Anda mencari tahu "apakah nilai A1 tidak lebih dari 100?" jika angkanya adalah kurang dari 100 maka akan muncul hasil TRUE. Rumusnya adalah: =NOT(A1>100)

11. VLOOKUP

Rumus satu ini memang cukup susah dan ribet. Tapi, jika mengerti tujuan dan penggunaan rumus ini, pekerjaan akan lebih mudah dan ringkas. Rumus Excel VLOOKUP digunakan untuk mencari data secara vertikal atau tegak. Dengan rumus berikut: =VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])

Keterangan:

Lookup_value: Isi sel atau nilai yang diketik. Table_array: Sel atau tabel yang digunakan untuk rujukan pencarian. Col_Index_num: Kolom yang ditunjukkan untuk mengambil nilai. Range_Lookup: Bisa dikosongkan, bisa juga diisi dengan "True" untuk tabel yang disusun berurutan dengan pencarian diartikan sebagai sama dengan atau lebih kecil. Bisa diisi dengan "False" untuk tabel yang tidak harus berurutan dan diartikan sebagai sama persis.

12. HLOOKUP

Sama halnya dengan VLOOKUP, rumus Excel Hlookup digunakan untuk mencari data, bedanya rumus ini ditujukkan untuk data-data horizontal atau mendatar. Dengan rumus yang digunakan adalah: =HLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])

13. CHOOSE

Rumus Excel ini digunakan untuk memilih dan menampilkan suatu nilai pada satu list nilai. Rumus ini digunakan untuk memilih 1 nilai sampai 254 sesuai dengan nomor indeks. Contohnya, nilai 1 - 7 adalah nama hari dalam satu minggu, rumus ini akan menempatkan nama salah satu hari jika menggunakan nomor indeks 1 sampai dengan 7. Rumusnya adalah: 

=CHOOSE(index_num,value1,[value 2],.....)

14. PRODUCT

Rumus Excel ini berguna untuk melakukan perkalian pada data yang ada di suatu range. Rumus Excel ini ditulis seperti di bawah ini: =PRODUCT(numb1_numb2) Contohnya, jika ingin mengalikan data pada kolom B3 dan B9, maka rumusnya menjadi 

=PRODUCT(B3,B9).

15. POWER

POWER digunakan untuk menghasilkan bilangan pangkat, misalnya Anda sedang mencari tahu 6 pangkat 12, letakkan angka 6 misal pada kolom A3 dan angka 12 pada B2, maka gunakan rumus di bawah ini:

=POWER(A3,B2)

16. SQRT

Rumus yang berfungsi untuk menghasilkan nilai akar dari bilangan. Misalkan Anda ingin mencari tahu akar dari 144, maka bisa menggunakan rumus:

 =SQRT(144)

17. CONCATENATE

Rumus Excel ini digunakan untuk menggabungkan data. Misalkan Anda ingin menggabungkan data di kolom C1 dan C2, maka rumusnya adalah: 

=CONCATENATE(C1;C2)

18. CEILING

Rumus ini digunakan untuk membulatkan angka pada kelipatan sepuluh ke angka atas terdekat. Misalkan Anda mencantumkan data di B2 sebesar Rp 36.399, jika menggunakan rumus ceiling, akan menentukan hasil pembulatan ke angka atas terdekat menjadi Rp 36.400, dengan rumus:

=CEILING(B2;10)

19. COUNTIF

Rumus COUNTIF adalah rumus Excel yang digunakan untuk menghitung jumlah sel yang memiliki kriteria sama untuk kebutuhan sortir data. Misalkan Anda sedang melakukan survei dan ingin tahu kecenderungan orang membaca berita (Online atau Koran), dari 100 responden, berapa orang yang lebih menyukai membaca berita melalui koran. Jika data responden ada di kolom B2 sampai B101, maka rumusnya adalah:

=COUNTIF(B2;B101;"Koran")

20. PROPER

PROPER berfungsi untuk mengubah huruf pertama pada teks menjadi huruf kapital, misalnya Anda menulis "warga negara indonesia" di el A2, maka gunakan rumus excel ini:

 =PROPER(A2) untuk menghasilkan teks "Warga Negara Indonesia". 




Rabu, 01 Februari 2023

ANALISIS DATA

 A. Pengenalan Perkakas Analisis Data

1. Google Colaboratory (Google Colab)

Aktivitas 1: Mengenal Google Colab

Aktivitas ini dilakukan untuk memulai mengenal alat/lingkungan analisis data, salah satunya ialah Google Colab. Google Colab atau Google Colaboratory adalah salah satu lingkungan pengembangan aplikasi terintegrasi yang disediakan oleh Google secara online (Online IDE). Karena sifatnya yang online, maka pengguna tidak perlu melakukan instalasi dan dapat langsung menggunakan Google Colab untuk menulis program dan melakukan pengolahan data dari Internet. Selain itu, Google Colab juga memiliki banyak fungsi serta library yang dapat digunakan untuk membantu pengolahan data, termasuk untuk melakukan scraping. Sebelum membuat program, berikut beberapa langkah mengenal penggunaan

Google Colab.

1. Buka Google Colaboratory melalui link https://colab.research.google. com/ Jika diminta untuk Sign-In, silakan masuk dengan menggunakan akun Google/GMail.

2. Buat catatan baru melalui pilihan NEW NOTEBOOK seperti diperlihatkan pada Gambar 6.3. Notebook adalah penamaan untuk ile kerja di dalam Google Colab, tempat membuat berbagai macam dokumen, termasuk teks dokumen/catatan dan teks kode program Python.

Perhatikan bahwa Google Colab memiliki beberapa bagian area kerja yang hampir serupa dengan berbagai IDE yang lain. Beberapa objek yang ada di Google Colab diperlihatkan pada Gambar 6.3, yaitu seperti berikut.

a. Nama Notebook, yang merupakan nama ile berekstensi ipynb (Ipython Notebook). Kita bisa mengganti nama notebook dengan mengklik nama notebook tersebut.

b. Star,yang menandakan tingkat kepentingan ile ini. 

c. Header Kanan, yang berisi pilihan komentar, pilihan untuk berbagi (share), pengaturan (setting) ile, serta pengaturan akun.

d. Menubar, yang berisi pilihan menu seperti File, Edit, View dan lain sebagainya. 

e. Panel Kiri, yang berisi beberapa ikon menu seperti Daftar Isi, Pencarian, Penyisipan Kode, Pengelolaan File, dan Pemilihan Perintah.

f. Toolbar Atas, yang berisi pilihan ikon untuk Penambahan Kode atau Teks, Pilihan Koneksi, dan Pilihan Menutup Menubar.

g. Konten Notebook, yang berisi tulisan kode program atau teks yang kita tulis. 

h. Cell Toolbar, yang berisi pilihan ikon untuk mengatur sel pada konten Pemindahan Atas atau bawah, Koneksi Antarsel, Penambahan komentar, Pengaturan Editor,

Penggandaan, Penghapusan Sel dan lain sebagainya.

3. Mulailah untuk membuat kode program Python dengan mencetak sebuah teks  Ketik satu baris kode tersebut di area Konten Notebook.

4. Untuk menguji hasil dari kode program tersebut, tekan tombol “Run cell” (bulat dan segitiga) yang ada di pojok kiri area Konten Notebook. Jika berhasil, layar output akan menghasilkan teks sesuai yang diharapkan di bawah Konten Notebook  Setelah berhasil, kita siap untuk membuat program Python menggunakan Google Colab ini.


2. Python

Bahasa Pemrograman Python Aktivitas AD-K10-02-P: Mengenal Python Aktivitas pemanasan ini dilakukan untuk memulai mengenal sebuah bahasa pemrograman yang menyediakan library untuk analisis data, yaitu Python.

Untuk membantu berkomunikasi dengan komputer, kita perlu sebuah bahasa yang dipahami baik oleh manusia maupun komputer, dalam hal ini bahasa Pemrograman. Secara umum, bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan untuk membuat program yang akan memberikan perintah kepada komputer untuk melakukan sesuatu. Ada berbagai jenis bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat program. Salah satu bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk melakukan analisis data karena menyediakan library untuk berbagai tahap proses analisis data, ialah bahasa Python.

Python merupakan bahasa pemrograman yang cukup populer, seperti halnya bahasa C yang digunakan dalam unit pembelajaran Algoritma dan Pemrograman. Pada bagian ini, akan dibahas beberapa dasar pemrograman Python, terutama yang terkait dengan analisis data. Perhatikan bahwa pemrograman di materi analisis data ini hanya digunakan sebagai alat bantu. Algoritma dan pemrograman juga akan sedikit disinggung dalam unit pembelajaran ini sebagai bentuk latihan dan eksplorasi, memahami eksekusi yang terjadi khususnya dalam setiap proses analisis data. Jadi, kalian tidak perlu terlalu bingung memikirkan aturan bahasa pemrograman Python yang diberikan.

a. Cetak Data (print)

Perintah yang paling sederhana dalam bahasa pemrograman ialah perintah untuk mencetak suatu nilai atau data (output). Seperti halnya pada Gambar 6.6 yang sudah disajikan sebelumnya, mencetak data dalam Python dapat dilakukan dengan menggunakan perintah print. Kalian dapat mengubah parameter atau isi di dalam tanda kurung print dengan data yang lain, misalnya menggantinya dengan “Selamat Datang”. Setelah kode program dieksekusi atau dengan menekan tombol Run, program akan menampilkan data seperti yang diharapkan.

Latihan 1

1. Gantilah data dalam print dengan print(“2 + 3”), kemudian jalankan (Run). Apa hasilnya?

2. Kemudian, ganti kembali data dalam print dengan print(2 + 3). Apa hasilnya?

3. Ganti kembali data dalam print dengan print(“2” + “3”). Apa hasilnya?

4. Apa makna dari penggunaan tanda petik tersebut? 

Tanda petik digunakan untuk mencetak data string, yang berupa nilai alfanumerik dan tanda baca, yang tidak memiliki nilai aritmatika. Artinya, string “2” ditambah (atau lebih tepatnya dijejerkan) dengan string “3”, hasilnya string “23”. Tidak masuk akal string “2” dikurangi atau dikalikan string “3”, sedangkan jika bilangan 2 dikurangi atau dikalikan 3, pasti ada nilai bilangannya. Sampai di sini, apakah kalian paham? Silakan, diskusikan dengan teman dan guru.

Pemrograman Python di sini serupa dengan pemrograman C di unit pembelajaran Algoritma Pemrograman. Di program-program selanjutnya, kalian akan belajar Python dengan pendekatan prosedural seperti halnya belajar C. Untuk melihat hubungannya, kalian bisa melihat kembali tabel perbandingan bahasa Python dan bahasa C di unit pembelajaran Algoritma Pemrograman.

b. Pemberian Nilai Data (Assignment)

Selain mencetak langsung dari data yang ada di dalam tanda kurung, data lain yang pengisiannya di luar tanda kurung juga dapat dicetak. Pengisian atau pemberian nilai data ini disebut assignment.  Assignment dilakukan dengan menyediakan sebuah nama (variabel) yang kemudian diisi dengan suatu nilai data menggunakan tanda sama dengan (“=”). Perhatikan baris perintah pertama pada Gambar 6.7. Dalam baris tersebut, variabel bil1 diisi dengan nilai 10. Sebelum ke baris keempat, perhatikan catatan berikut.


Latihan 2

1. Jika diperhatikan, ada berapa nama variabel yang digunakan dalam Gambar 6.6?

2. Apa makna dari baris ke-2 dan ke-3 dalam Gambar 6.6?

Setelah dilakukan penjumlahan dan data nilai hasilnya disimpan ke dalam variabel jumlah, data ini kemudian dicetak pada baris 4. Kita dapat melihat hasil cetak atau keluaran (output) dari variabel jumlah setelah program ditulis lengkap kemudian di- Run. Perhatikan bahwa mencetak dapat dilakukan cukup dengan menuliskan nama variabel yang akan dicetak tanpa menggunakan perintah print, khususnya jika berada di baris terakhir kode program.

Latihan 3

Sebelum perintah menjumlahkan (baris 3), tambahkan baris perintah untuk mencetak bil2 tanpa menggunakan perintah print.

1. Dapatkah bil2 tercetak di hasil eksekusi?

2. Kemudian, sekarang tambahkan perintah print pada baris untuk mencetak bil2 dan jumlah. Dapatkah kedua variabel tersebut tercetak?

c. Banyak Nilai untuk Satu Variabel (Array)

Latihan 4

1. Ketikkan kode program berikut, kemudian lihat hasil eksekusinya.

2. Apakah output dari variabel bil1 pada baris keempat? Nilai 5 saja? Ke manakah nilai 10-nya?

Perhatikan bahwa pada variabel bil1, bil2, dan jumlah, kita menyimpan data dengan satu nilai saja untuk setiap variabel. Jika kita mengisi kembali variabel dengan nilai yang lain, nilai yang lama akan hilang atau ditimpa dengan nilai baru. Namun demikian, kita masih bisa menyimpan lebih dari satu nilai dalam satu variabel saja, yang disebut variabel array. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemui data yang memiliki banyak nilai, termasuk daftar nilai mata pelajaran Informatika sebuah kelas, misalnya. Menuliskan sebuah array dapat dilakukan dengan menggunakan tanda kurung siku seperti diperlihatkan pada Gambar 6.8 baris pertama.

Karena satu variabel menyimpan banyak nilai, kita dapat menyebutkan nilai nilai tersebut sebagai nilai pertama (atau elemen indeks pertama), elemen kedua, elemen ketiga, dan seterusnya. Dalam bahasa pemrograman, mengakses nilai ke-n dari suatu array dapat dilakukan dengan menggunakan kurung siku persis setelah nama variabel array tersebut, misalnya pada baris kedua Gambar 6.8.

Latihan 5

1. Ketikkan baris perintah pertama dan kedua saja pada kode program Gambar 6.7 (tanpa kode baris ketiga dan seterusnya), kemudian jalankan programnya. Apakah output-nya bilangan 9?

2. Padahal, kita ingin mencetak data ke-1 pada baris kedua tersebut. Mengapa tidak muncul bilangan 10? Indeks array dalam bahasa Python atau di hampir semua bahasa pemrograman dimulai dengan perhitungan nol, disebut indeks ke-0. Bilangan 9 seperti yang tercetak dari Gambar 6.7 ialah elemen dengan indeks ke-1 atau indeks pertama.

d. Penelusuran Data/Pengulangan (Loop: for) Perhatikan bahwa dalam Gambar 6.8 baris pertama, kita hanya mencetak satu elemen sebuah data array pada indeks pertama. Pada baris ketiga dan kelima, kita mencetak banyak elemen, tetapi sebagai satu data utuh. Bagaimana jika kita ingin mencetak array sebagai elemen-elemen terpisah? Misalnya, kita ingin mencetak setiap elemen dengan memberikan keterangan indeksnya. Kita dapat menggunakan konsep Perulangan atau Loop dengan menggunakan perintah for, seperti ditunjukkan Gambar 6.9. Perintah for digunakan dengan menyertakan sebuah variabel baru untuk menelusuri setiap elemen di dalam variabel yang diberikan (setelah perintah in). Perhatikan baris ketiga Gambar 6.9.

Karena for merupakan perintah blok (mengandung beberapa perintah lain), perlu diakhiri dengan tanda titik dua. Perintah-perintah yang dimaksudkan untuk ikut berulang mengikuti for ini dibuat menjorok ke kanan misalnya 1 tab. Perhatikan penulisan baris keempat dan kelima Gambar 6.9.

Latihan 6

1. Perhatikan baris kelima Gambar 6.9. Mengapa nomor indeks yang dicetak di baris sebelumnya, perlu ditambah 1 setiap perulangan?

2. Bagaimana jika diganti, indeks ditambah dengan 2? Apa keluarannya? 3. Bagaimana jika dipindah, penambahan indeks dilakukan di baris keempat? Apa output-nya? 

Kita dapat menggunakan perintah lain untuk mengulang, seperti perintah while. Kita dapat bereksplorasi terkait penggunaan while ini.

Latihan 7

Cari tahu penggunaan while dalam bahasa Python!

e. Uji Kondisi (Branch: try)

Perhatikan bahwa kode program pada Gambar 6.9, array diisi dengan satu jenis data, yaitu data bilangan. Namun demikian, sebuah array bisa diisi dengan data yang bervariasi, misal data bilangan dan data tekstual (karakter dengan tanda petik). Namun, bagaimana pengolahan data yang bervariasi seperti ini?

Latihan 8 

Ketik kode program pada Gambar 6.10! Kode program tersebut mencetak semua data di dalam array yang kemudian dibagi dua. Namun demikian, pengolahan seperti ini menghasilkan error. Error apa yang muncul? Apa maknanya? Gambar 6.10 Contoh Pengolahan Data yang Bervariasi Sumber: Dokumen Kemendikbud, 2021 Perhatikan bahwa data yang dicetak dengan dibagi dua terlebih dahulu ini memiliki variasi data seperti data bilangan dan data tekstual. Padahal, pembagian hanya bisa dilakukan pada bilangan dan oleh bilangan. Maka, akan terjadi kesalahan jika pembagian dilakukan pada data bilangan dan data tekstual. Perhatikan pesan kesalahannya berbunyi “Line 3. Unsupported operand types for /”, yang dibagi harus berupa bilangan dengan bilangan, bukan string/teks.

Lalu, bagaimana jika kondisi data yang akan diolah bervariasi seperti di atas? Ada kalanya, user atau pengguna program memasukkan data yang benar. Namun ada kalanya, mereka melakukan kesalahan saat memasukkan data. Oleh karena itu, program yang dibuat harus memiliki mekanisme untuk menangani variasi data tersebut.

Bagaimana penanganannya? Misalnya, jika data yang ada berupa bilangan, data langsung dibagi. Namun, jika data tidak bisa dibagi, berikan pesan bahwa data bukan merupakan angka/bilangan. Penanganan ini dalam konsep pemrograman disebut konsep percabangan atau branch. Salah satu perintah dalam Python yang dapat digunakan dalam percabangan ialah pasangan perintah try dan except seperti diperlihatkan pada Gambar 6.11.

Secara umum, penggunaan blok try-except dapat dijelaskan dengan terjemahannya. Kita mencoba (trying) untuk mengeksekusi perintah-perintah (baris setelah try). Jika terjadi kesalahan, eksekusi akan dilempar/lompat ke baris except dan mengeksekusi baris di dalamnya. Jika tidak terjadi kesalahan hingga akhir perintah dalam try, akan keluar dari blok perintah try-except (dalam hal ini kembali ke perintah for untuk perulangan berikutnya). Dari mekanisme ini, muncul proses percabangan di mana ada pemrosesan data yang membagi bilangan dan mencetak hasil pembagiannya, dan ada pemrosesan data yang tidak mencetak bilangan, tetapi mencetak pesan “Bukan bilangan”.

Latihan 9

Ketik kode program pada Gambar 6.11! Berapa bilangan yang tercetak?

Blok perintah try-except merupakan salah satu perintah yang digunakan untuk kasus percabangan untuk menguji suatu kondisi, dalam hal ini kasus kesalahan atau tidak. Ada perintah lain yang dapat digunakan untuk menangani kasus percabangan (branch), seperti perintah if dan blok perintah if-else.

Latihan 10

Cari tahu penggunaan branch if atau if-else dalam bahasa Python!

f. Pustaka Kode (Library import)

Saat memerlukan informasi yang mungkin belum pernah dipelajari dan tidak ditemukan di buku mata pelajaran yang kalian miliki, kalian akan pergi ke perpustakaan yang menyimpan banyak sekali buku dan informasi yang dapat kita cari. Seperti halnya perpustakaan sekolah, itur library atau pustaka di sebuah pemrograman memungkinkan kita untuk mendapatkan fungsionalitas yang tidak ada di program kita. Fungsionalitas ini disediakan oleh penyedia bahasa pemrograman atau komunitas tertentu yang memang sering menggunakan fungsionalitas tersebut. Library atau pustaka adalah koleksi program dan paket yang tersedia untuk berbagai penggunaan. Sebagai contoh, terdapat library Pandas. Kalian dapat mencoba untuk mengetikkan kode program seperti pada Gambar 6.12 sehingga menampilkan keluaran seperti pada Gambar 6.13. Perhatikan bahwa sebelum libraryPandas digunakan di Baris6 (pandas.DataFrame), kita perlu import terlebih dahulu library tersebut di Baris 1.