Penelusuran

Selamat Datang

Terima Kasih telah masuk ke Blog berbagi ini. Semoga isi blog ini dapat berguna bagi kita bersama . Aamiin...... ( By Erna Widayati )

Selasa, 21 September 2021

SISTEM KOMPUTER

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang sistem komputer


Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan:

1. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Heksadesimal)

2. Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR); (NOR,NAND,EXOR,EXNOR); (Flip Flop, Pencacah)

3. Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)

4. Mengklasifikasikan rangkaian Multiplekser, Dekoder, Register

5. Menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)

6. Menerapkan dasar dasar mikrokontroler


Pokok-pokok Materi :

1. Sistem Bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)

2. Relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR); (NOR,NAND,EXOR,EXNOR); (Flip Flop, Pencacah)

3. Operasi logika aritmetika (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)

4. Rangkaian multiplekser, dekoder, dan register

5. Elektronika Dasar (kelistrikan, komponen elektronika, dan skema rangkaian elektronika)

6. Dasar-dasar mikrokontroler


Uraian Materi

A. Sistem Bilangan

1. Pengertian Sistem Bilangan

Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran

dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia

adalah system biilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10

macam simbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan karena

manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya

dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan

yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam

sistem bilangan biner yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu

besaran nilai. Selain sistem bilangan biner, komputer juga menggunakan sistem

bilangan oktal dan heksadesimal.

2. Konsep sistem bilangan Desimal, Biner, Heksadesimal

Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan

berbentuk 10 digit angka, yaitu 0, 1 , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan

desimal menggunakan basis atau radiks 10. Bentuk nilai bilangan desimal berupa

integer desimal atau pecahan desimal.

Tabel 1.1. Bilangan Desimal

                                                      (Sumber : Haryanto & Sucipto, 2013)

Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2

digit yaitu 0 dan 1. 0 dan 1 disebut sebagai bilangan binary digit atau bit. Bilangan

biner ini digunakan sebagai dasar kompetensi digital. Bobot faktor untuk bilangan

biner adalah pangkat / kelipatan 2. Sistem bilangan biner menggunakan 2 macam

simbol bilangan berbentuk 2 digit angka, yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner

menggunakan basis 2.

Tabel 1.2. Bilangan Biner

(Sumber: Haryanto & Sucipto, 2013)

Sistem bilangan oktal menggunakan 8 macam simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2,

3, 4, 5, 6, 7. Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8. Nilai tempat sistem

bilangan oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 sebagai berikut.

Tabel 1.3. Bilangan Oktal

(Sumber: Haryanto & Sucipto, 2013)

Sistem bilangan heksadesimal menggunakan 16 macam simbol, yaltu 0, 1,

2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C. D, E, dan F. Sistem bilangan heksadesimal

menggunakan basis 16. Sistem bilangan heksadesimal digunakan untuk alasanalasan

tertentu di beberapa komputer. Nilai tempat sistem bilangan

heksadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16, seperti ditunjukkan pada

tabel berikut.

Tabel 1.4. Bilangan Heksadesimal

Sumber: Haryanto & Sucipto, 2013)

3. Pengubahan Biner ke Desimal

Berikut ini prosedur pengubahan bilangan biner menjadi bilangan desimal.

Misalnya, diberikan bilangan 110011B. Pertama kali dituliskan bilangan biner

sebagai berikut. (Akhiran B untuk menyatakan bahwa angka didepannya adalah

bilangan biner (demikian juga D untuk desimal, H untuk heksadesimal, O untuk

oktal).

Biner 1 1 0 0 1 1 . Titik biner

Desimal 25 24 21 20 =

32 16 0 0 2 1 = 51

Gambar 1. 1. Pengubahan bilangan Biner ke desimal

Tambahkan empat bilangan desimal untuk mendapatkan ekuivalen desimal.

Maka akan didapatkan bahwa biner 110011B sama dengan angka desimal 51D.

4. Pengubahan Desimal ke Biner

Pada saat bekerja dengan peralatan elektronik digital, seringkali harus dapat

mengubah bilangan desimal ke bilangan biner. Pembahasan selanjutnya dengan

suatu metode yang membantu menyelesaikan pengubahan ini. Salah satu cara

mengubah bilangan desimal 13 ke bilangan biner, adalah sebagai berikut:

Pengubahan bilangan pada 


Gambar 1.2. dimana bilangan 13D sama dengan bilangan biner 1101B.

5. Bilangan Heksadesimal

Sistem bilangan heksadesimal menggunakan 16 simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, A, B, C, D, E, dan F disebut sebagai sistem berdasar 16. Heksadesimal dan

biner adalah ekuivalen untuk bilangan desimal 0 sarnpai 17. Perlu dicatat bahwa

huruf “A” merupakan singkatan untuk 10D, “B” untuk 11D, dan sebagainya.

Kelebihan dari sistem heksadesimal ialah mampu rnengubah secara langsung dan

bilangan biner empat bit. Sebagai contoh, bilangan heksadesimal A6H akan menyatakan bilangan biner delapan-bit 10100110B. Berdasarkan tabel dapat

langsung dapat mengubah bilangan dari biner ke desimal atau sebaliknya.


Tabel 1.5. Bilangan Desimal, Biner, Oktal, dan Heksadesimal

(Sumber: Haryanto & Sucipto, 2013)

Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan biner dapat dilakukan

dengan mengkonversikan masing-masing digit heksadesimal ke 4 digit biner

sebagai berikut. Berarti bilangan heksadesimal D4H adalah 11010100B dalam

bilangan biner.

D 4

1101 0100

Konversi dari bilangan biner ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan

dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner. Misalnya bilangan biner

11010100 dapat dikonversikan ke bilangan heksadesimal dengan cara:

1101 0100

D 4

Bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan

cara mengalikan masing-masing digit bilangan dengan nilai tempatnya.